Friday 1 December 2017

Movie Diary – November 2017 (7)

Boy (Taika Waititi, 2010)

Kembali melanjutkan nonton filmografinya Taika~ Sebelumnya nonton Two Cars, One Night juga, tapi karena itu film pendek, nga kumasukin sini deh. Khusus feature film ja yhaaa. Taika tuh emang paling bisaaaaa, film drama yang sebenernya dengan undertone sedih dibikin tetep lucu dengan komedi khas dia. New Zealand cantik ya, pingin ke sana dan denger para penduduknya ngomong wkwkwkw. Ada beberapa bagian yang bikin ku nangisssss T_T

Marlina the Murderer in Four Acts (Mouly Surya, 2017)

Bisa nonton lebih awal dari jadwal tayang bioskop karena screening-nya JAFF xixixi, ntap! Bareng mb Marsha Timothy juga nontonnya lalu Q&A~ Sejak trailernya keluar wadawwww hati ini dagdigdug, apakah akan semenarik trailernya??? Ternyata....iya, and even better! Sinematografi dengan latar Sumba jelas indah pooool, plotnya gurrrrl power banget lah, sontreknya cem film-film western. Aku durung akeh nonton film western jadi ya gabisa turut berpendapat kira-kira sutradara siapa atau film apa yang jadi inspirasi, wes pokoke waaapik. Ada mas Anggun P. ternyata ikut main di sini wkekekek. Dulu ketemu dia waktu acaranya Lir, trus ngobrol-ngobrol ditanyain kuliah mana dsb. Kudos to mb Mouly Surya, semoga karya-karya selanjutnya makin mantap~

Raw (Julia Ducournau, 2016)

Dah tertarik wat nonton ini sejak keluar di lapakan dan banyak muvi blogger yang nge-review, tapi baca-baca review kritikus film di berbagai situs muvi kok pada bilang njijiki, trus yah jadi ragu dech karena kakean mikir. Akhirnya tertunda sampai akhir tahun ora sido nonton-nonton, trus pada suatu hari yaudah, fuck it lah pokoke arep nonton, menanamkan lagi pemikiran tiap w mau nonton film bergetih, "HALAH, MUNG FILM. MUNG SIRUP, MUNG JELLY, BYASA WAE" wkwkwkwkw hasil nonton BTS The Walking Dead lol (I think I've written about this before ya...everytime I want to watch film getih wkwkwk). And so I watched. Yaaa, ada bagian-bagian bergetih/berdaging jelas, tapi...ternyata ya emang byasa aja buatku scene-scene 'njijiki'-nya. Ga bikin mual. Film ini malah menurutku....cantik. Beneran! Ga serem blas. Pretty, and intriguing... (btw ku banyak pake kata cantik ya kayaknya wkwkwkw ya gimana, emang cantik bener. aesthetic gitu)

Wednesday 1 November 2017

Movie Diary – October 2017 (10)

Pengabdi Setan (Sisworo Gautama Putra, 1982)

Nobar di kosan Dian bareng Nung juga dalam rangka persiapan nonton remake-nya kan... It was okay sih. Ya serem tapi ga seserem itu juga. Mungkin karena beda era juga sama diriku ya...ku tidak tumbuh dengan nonton film ini, jadi ya ga terkesan serem banget kayak yang mereka (orang-orang yang tumbuh dengan film ini) bilang.

Pengabdi Setan (Joko Anwar, 2017)

NAH INI BARU SEREM. Nonton bareng ama Nung dan Khrisna. Parah sih, aku pegangan dan ngerangkul Nung meleeee, Khrisna mo digeret-geret gabisa wong dia sendiri malah sembunyi di balik hoodie-nya. Taeeeee, lanang dewe padahal -_- Tapi asli, serem, soale deket dengan kehidupan nyata masyarakat endonesa kan. Selama 2 hari habis nonton film ini aku oraiso turu dengan lampu mati, kebayang. Hari-hari setelahnya bisa dimatiin, tapi lampu kamar mandi harus nyala. Hadeeeeh, segitu banget efeknya. Yha lebih karena aku jirih (tapi suka film horor) ajasih. Plotnya cukup menarik dan bikin penasaran lebih jauh sama back story-nya. Sinematografi pun ciamik rasanya. Lumayan mantap laaa~

Little Sister (Zach Clark, 2016)

Selalu suka film kayak gini, yang, yaudah, it's about life. It's real, dan digarap dengan bagus, plot ceritanya oke, akting oke, character development pun oke dan masuk akal. Ada quote dari ibunya si tokoh utama (mbak berambut pink di atas) di salah satu scene yang cukup emosyenel:
Colleen, when I was your age, I thought having a kid would make me an adult, that it was going to give me some kind of purpose, some sense of direction, but, um, it didn’t, not really. And neither did having another one. And, um, I got older, and there was more and more responsibility, and then that just never went away, and it got harder and harder, and… And, um… I found myself becoming very sad. And when I was at my saddest, I just wanted to go to sleep and not wake up, just sleep. And that didn’t happen either. No matter how hard I tried, I just kept waking up and waking up and waking up. And then I tried something different. I didn’t get that moment, Colleen, where everything was just suddenly okay. I don’t think those moments exist. I think all you can do is keep trying and hope that somehow trying can be good enough. 

Sunday 1 October 2017

Movie Diary – September 2017 (3)

Baby Driver (Edgar Wright, 2017)

Sudah excited dengan film ini sejak trailernya keluar, anjaaayy keliatan exciting banget filmnya. Trus waktu akhirnya tayang, timlin twitter pun ramaai dengan puji-pujian sama film ini. Tapi yah w yang selalu bokek nga nuntun di beoskop dan nunggu torrent deh hwkwkw. Dan kemudian nontonlaah, pake earphone. Best decision everrrrr!!! Karena main musik banget emang ini film, waktu Baby ngelepas sebelah earphone dia, eh earphone w yang sebelah ikut mati dong suaranya, dll dsb masih banyak lagi awesome-nya permainan sound, musik, dan soundtrack dalam film ini. Film ini menghibur dan seru bwangattttt!!!! Ah pokoknya an exciting movie experience, indeed. (post ini ditulis setelah berita tentang Kevin Spacey keluar, waktu nonton belom muncul beritanya. aawww daaamn, kzl kali T_T ngapa sih dia harus kaya gitu?!?!? padahal eike ngefan abis sama dia. habis ada berita itu jelas langsung no no no more. tapi terbelah. habis aslinya mang good actor, but not a good human being yah--albeit it was allegedly in the past. gimana dong...)

The Big Sick (Michael Showalter, 2017)

W mau ngutip dari Rotten Tomatoes aja: Funny, heartfelt, and intelligent. Nonton jelas karena Kumail hwekekeke, dan Zoe Kazan pastinya. Mbak Zoe selalu lucuk yawlaaaa, awet muda banget. Kumail juga kocak seperti byasa. Gatau deh, sering nonton dia selalu dengan role komedi sih, belum lihat dengan peran serius deh kayaknya. Selain cerita tentang kisah cintanya ama sang (calon) istri, di sini Kumail menyuarakan juga sedikit banyak perjalanan personalnya dalam hal keyakinan. Satu adegan yang w merasa relate banget adalah ini, w kutipin aja dialognya di bawah but no, I'm not gonna elaborate further about my own personal belief here.

  • Kumail: You don't care what I think. You just want me to follow the rules. But the r... the rules don't make sense to me. I don't pray. I don't. I haven't prayed in years. I just go down there, and I play video games.
  • Kumail's dad: You don't believe in Allah?
  • Kumail: I don't know what I believe, Dad. I don't know.
  • ....
  • Kumail: I really appreciate everything you've done for me. I truly, truly, truly do. I really do. And I know Islam has been really good for you, and it has made you good people. But I don't know what I believe.I just need to figure it out on my own.

Close-Knit (Naoko Ogigami, 2017)

Akhirnyaaaaaa mb Naoko bikin film lagi setelah terakhir Rentaneko di tahun 2012. Butuh 5 tahun banget inih jangka waktu dari film sebelumnya?!?! Criiiii, ngga tau besok film dia selanjutnya keluar kapan dong T_T Anyway, dikabari film ini dah tersedia untuk diunduh sama Mai seorang kenalan di Twitter yang suka film-film Asia dan kebetulan tau kalo ku suka Naoko Ogigami. Trims Mai heuheu. Langsung lah donlot!!! Trus nontonnya nangis. Pedih hati ini bg. Bercerita tentang seorang anak gadis yang kepekso harus tinggal bareng omnya karena ibunya mbuh nendi suka ninggal-ninggal si anak. Om anak ini (adik ibunya) tinggal sama pacarnya, seorang transgender yang bekerja sebagai perawat di sebuah rumah jompo. Ku suka bangetttttt <3 Mungkin bias karena mb Naoko sutradara favorit, tapi mang cerita yang diangkat nyata dan jujur dan...it's just beautiful!!! Semakin ke sini semakin mantap pokoknya mb Naoko. Walo ceritanya gak se-quirky film dia lainnya karena lebih cenderung realis, tapi tetap mantap. Luv!

Friday 1 September 2017

Movie Diary – August 2017 (8)

Princess Mononoke (Hayao Miyazaki, 1997)

Pertama kali banget nonton ini, kemaren bareng ama Dian, Nung dan Mas Egha. Sekali lagi, thanks to World of Ghibli Jakarta~ Majestic banget ya filmnya, seru. Animasinya bagus dan detail, karakternya unik-unik, plotnya menarik dan filosofis.

Hor Taew Tak (Poj Arnon, 2007)

Baaaaaaajilaaak, iki filem uwopooo?!?!?! Baru ini aku nonton sesuatu nganti mumet wkwkwkw, tenan rangapusi. Film paling racetho yang kutonton sampe hari ini keknya. Kukira bakal kaya Ghost Ship kan, at least enjoyable dan isinya ngakak-ngakak. Ada sih di sini scene yang bikin ngakak, tapi dikit, banyakan bikin poosheeengggg. Nontonnya bareng Dian ama Nung waktu sleepover. Gagal total. Selese nonton trus betek.

Guardians of the Galaxy Vol. 2 (James Gunn, 2017)

Alah... Sedih w si Chris Pratt cerai ama Anna Faris :((( Soalnya w agak mengikuti kehidupan mereka hwkwkwkw jadi ikut sedeh deeeeh. Mana beberapa waktu lalu sebelum cerai si Chris sempet nongol di seriesnya Anna, Mom. Jadi romantic interestnya pula walo cuma satu episot T_T Eniwe... Ya seperti byasalah ya film MCU selalu enjoyable gitchu. Mana endingnya sedih... Alaaaaah sedih ae terosssss. (Btw dua kali nonton ini dalam sebulan)

Tuesday 1 August 2017

Movie Diary – July 2017 (8)

Ponyo (Hayao Miyazaki, 2008)

Bisa nonton Ponyo di layar lebaaaar aaaaaaaaa <3 Again, thanks to World of Ghibli Jakarta! Salah satu film fav akooohhh, laut ikan ikan nak kecil lutjuk aaaaiiiiiihhh, what's not to love??

Spider-Man: Homecoming (Jon Watts, 2017)

Ga inget nonton ma sapa ya.... Apakah sama si nganu lagi? Ato sama AVGRS? Yah pokoknya nonton di beoskop sik. Seperti film MCU lainnya, yaaa jelas enjoyable. Bonus bikin eike excited, ada Childish Gambino/Troy ama Gilfoyle nongol wkwkwkwkwkwkw senang kali liat mereka doang. After credits-nya resek. Hih.

The Invisible Guest (Oriol Paulo, 2016)

Penasaran pingin nonton karena ada yang ngetwit review tentang film ini, trus katanya penuh plot twist karena khasnya si sutradara mang begitu. Waduuuuu, tida bisa tida nyoba nonton. Dan beneran dong....banyak plot twist, ga cuma di ending. Gripping dan intriguing sekaliiii untuk dinikmati penyuka misteri/thriller kek aq ini. Definitely worth to watch. Ingin coba film dia yang lain deh besok-besok.

Saturday 1 July 2017

Movie Diary – May & June 2017 (8)

The Pacifier (Adam Shankman, 2005)

Rewatch sik, dulu banget jaman nom-noman udah pernah nonton. Kok dulu kayak, lucu dan menyenangkan gitu ya nontonnya. Sekarang usia segini ngulang nonton...meh banget aja gitu rasanya. Bulan Mei nonton ini doang hahaha payah abis. Karena lagi magang sik, pulang-pulang capek, mau ngapa-ngapain lagi malas.

Get Out (Jordan Peele, 2017)

Sebenernya udah kena spoiler sejak lama wkwkwk, jadi mau nonton agak nunda-nunda gitu. Ketika akhirnya nonton....di awal film malah heboh denger Redbone-nya Gambino xD Nga nyangka sih si Jordan Peele bisa bikin film thriller gini, abis tontonanku Key & Peele, you get the idea lah ya wqwq. Ada momen-momen yang bikin deg-degan... dan penasaran walau udah tau ceritanya. Pantes lah ya ratingnya bagus di mana-mana.

Hasan Minhaj: Homecoming King (2017)

Ini technically bukan film sih, tapi stand-up comedy special-nya Netflix. Karena bisa di-log di Letterboxd masukin sini sekalian deh hwekekeke. Ini kali pertama aku nonton stand-up comedy special dan pertama kenal Hasan Minhaj, tapi dalam hitungan menit aku langsung jatuh cinta ama Hasan bhai!!! It was so freakin good!!!! SO GOOOD!!!!!! Bahannya padahal ya dari kehidupan pribadi dia sendiri, cerita jaman dari kecil sampe dewasa. Dah gitu aja. Tapi paraaaah kocak dan ngena banget! Lucu geblek, tapi juga heartbreaking, manis, tapi juga ada pahitnya. Pokoknya seimbang. Susah lho stand-up comedy tuh, harus cerdas kan kalo mau jadi comic. Apalagi kalo bisa bikin jokes yang ga seksis dan ignorant, widiiih ntap abis. Soalnya pengalaman nonton komika endonesa live, ada beberapa yang bikin w jijik materinya. Guyon seksis dan yang merendahkan orang gampang banget keluar, dan seremnya yang ketawa banyak oemjih. Brarti mang society sini masih seksis dan shallow (walo jelas ngga seluruhnya), swerem abis. Itulah ngapa aku saat ini lebih banyak nonton komedi dari luar, lelah sama komedi dalam negeri. Memang ada yang ga kaya gitu, tapi dah kebacut tenggelam di lautan yang tiada berdasar ini wqwq. Suka banget sama jokes luar, witty gitu lho. Smart. Bisa bikin ngekek rauwis-uwis tanpa menjadi seksis atau merendahkan. Intinya materi Hasan bhai di sini bagus banget sumpah aku gangerti lagi, semua orang harus nonton!!!! Kalo nga nonton rugi bandar gilaakkk.

Wednesday 28 June 2017

[Book] Sihir Perempuan

Sihir Perempuan Sihir Perempuan by Intan Paramaditha
My rating: 4 of 5 stars

Jangan membacanya waktu tengah malam kalau tidak mau bulu kuduk meremang heboh, saya serius! Saya suka semua cerpennya, tapi ada beberapa yang sangat berkesan di hati:
1) Mak Ipah dan Bunga-Bunga
2) Jeritan dalam Botol
3) Darah

Saturday 24 June 2017

[Book] Three Sisters

Three Sisters Three Sisters by Seplia
My rating: 4 of 5 stars

Beberapa tahun terakhir ini saya tidak banyak membaca novel metropop ataupun chick lit. Yah, jujur saja, sepertinya I grew out of the genre hehehe. Jadi ketika mengunjungi toko buku, saya tidak banyak melirik novel-novel macam ini. Untuk alasan yang saya sendiri sebenarnya tidak terlalu ingat, ketika melihat Three Sisters di toko buku, saya iseng melihat reviewnya di Goodreads, dan karena ratingnya yang cukup bagus, juga melihat blurb di cover belakang buku (kebetulan saya juga punya dua saudara perempuan xD), buku ini saya bawa ke kasir. And I did not regret that decision at all.

Plot yang menceritakan kehidupan tiga perempuan bersaudara yang tentu saja saling berkelindan, terasa begitu ringkas namun padat dan sarat isi. Masing-masing karakter dihadapkan pada berbagai masalah pribadi, dan melalui perjalanan yang sedemikian rupa sehingga akhirnya sampai pada penyelesaian masalah-masalah tersebut. Saya suka penggambaran perjalanan masing-masing karakter dalam menghadapi permasalahannya. I really enjoyed their thought process. Satu-satunya yang membuat saya mengerutkan dahi adalah beberapa typo dan kesalahan dalam kalimat, but I guess that's on the editor lol. All in all, bacaan yang compact dan highly enjoyable. Kudos untuk Mbak Seplia!

Thursday 25 May 2017

Movie Diary – April 2017 (4)

Wow....cuma nonton 4 film wakakakakakaka payah abis. Tapi ga nyesel nih, bulan April-Mei isinya namatin Community. YANG MANA SANGAT AWESOME TUMPAH-TUMPAH. Cinta banget series ini aaaaaarrghghhhh sedih udah tamaaaattt :( tapi masih tetap berharap. #SixSeasonsAndAMovie

The Cabin in the Woods (Drew Goddard, 2012)

Yha akhirnya nonton ini...yang dulu kayaknya meledak banget ya? I like the premise. Dan aku penasaran pingin melihat demit yang lain siiih. Tapi tbh film ini ga terlalu memorable untukku, yang sampe aku terguncang dan inget-inget terus. Naah...it was just fine.

Spirited Away (Hayao Miyazaki, 2001)

No, of course this isn't my first time watching it. Spirited Away malah merupakan film Ghibli pertama yang kutonton dahulu kala, yang bikin aku jatuh cinta sama Hayao Miyazaki. Ini nonton di bioskop, thanks to World of Ghibli Jakarta!!! Senaaang bisa nonton di layar lebar! Sensasinya beda laaa. Nga sempat nonton Totoro tapi, karena bokek huhuhuhuhu. Harus liat Ponyo!

Alien (Ridley Scott, 1979)

Shame on me memang, baru nonton ini sekarang heuheu. Menegangkan jugak... Awalnya mang berasa agak snoozefest tapi habis itu bikin deg-degan. Suda donlot sekuel-sekuelnya. Ntar lah lanjut lagi. I need to see more of those creatures!

Sing (Michael Ocelot, 2016)

Lagu-lagunya ena didengerin, ceritanya yah buatku biasa aja.

Bulan Mei baru nonton satu cobak...mana cuma rewatch!!! And the month is ending already. Shame, shame, shame *bunyiin lonceng*

Wednesday 19 April 2017

[Book] Happy Little Soul

Happy Little Soul Happy Little Soul by Retno Hening Palupi
My rating: 3 of 5 stars

"Your children will become who you are, so be who you want them to be." –David Bly

Sejak menjadi salah satu penggemar Kirana di Instagram, saya jadi merasa malas melihat anak-anak Instagram lain hahaha. Itu karena karakter dan kepribadian Kirana secara tidak sadar terpatri dalam kepala saya, dia sangat cerdas dengan perilaku yang juga baik untuk anak seumurannya. Hal itu membuat saya jadi agak sulit menikmati kelucuan anak IG lainnya karena tidak ada yang bisa menyamai Kirana. I mean, ya pasti memang tidak ada yang sama sih karena anak itu berbeda-beda, yang saya maksud lebih ke kecerdasan dan kepribadian tadi. Saya selalu merasa kagum setiap ada video baru yang diunggah Ibuk, wow, ada ya anak seperti Kirana. Jadi begini rupa anak yang penuh doa :)

Kemudian, mungkin seperti kebanyakan pengikut Ibuk di Instagram, dalam hati saya pun muncul keinginan untuk kelak mempunyai anak yang kemudian saya didik supaya dapat tumbuh menjadi seperti Kirana. Padahal saya sudah cukup menetapkan hati untuk bertendensi pada kemungkinan tidak menikah xD Nah, lho. Memang sebegitu dahsyatnya efek Ibuk dan Kirana.

Ketika muncul post Ibuk perihal buku Happy Little Soul, tentu saja saya langsung semangat. Buku berisi pengalaman Ibuk dalam merawat dan membesarkan Kirana sampai jadi seperti sekarang ini, pasti akan menarik dan berisi banyak tips dan trik yang bermanfaat. Dan memang benar, setelah membacanya saya jadi lebih punya gambaran pola didik seperti apakah yang dirasa cukup berhasil untuk diterapkan pada anak. Lewat buku ini, saya sedikit banyak bisa mengintip karakter Ibuk juga. Lagi-lagi membuat heran, Ibuk terasa begitu menyejukkan. Sure, she's not perfect. Nobody is. Tetapi Ibuk terus berusaha untuk menjadi seseorang yang lebih baik, untuk dirinya sendiri dan tentu saja untuk Kirana.

Ibu saya sendiri adalah seorang pendidik PAUD, sehingga saya sedikit banyak tahu juga tentang dunia tumbuh kembang anak usia dini. Saya kerap mendapat cerita tentang bermacam-macam karakter anak usia balita, dan kadang saya sampai terkejut mendengarnya. In a bad way. Salah satu cerita yang paling mengejutkan adalah ada anak seumuran Kirana yang kerap mengeluarkan omongan bernada merendahkan orang lain. I was like, what???? Kok bisa?? Menurut saya, anak sekecil itu seharusnya bahkan tidak tahu konsep merendahkan orang lain. Seram sekali, dia belajar dari mana hal seperti itu? Apakah karena terbiasa melihat orang-orang di sekelilingnya melakukan hal tersebut? Ataukah dia belajar malah langsung dari orangtuanya? :(

Saya rasa banyak sekali manfaat yang bisa didapatkan dari buku ini, dan siapapun akan dapat menikmatinya. Pengalaman-pengalaman Ibuk dan Kirana mungkin bisa membuka mata dan menginspirasi banyak orang. Betapa membesarkan anak merupakan suatu tugas yang mulia dan tidak main-main. Saya akan merekomendasikan buku ini ke orang-orang di sekitar saya, semoga akan banyak 'Kirana-Kirana' lain yang tumbuh besar esok hari. Love you, Baby Cat! Senang yaa, mau punya adik. Semoga Kirana dan keluarga selalu dalam lindungan Tuhan.

Thursday 6 April 2017

Movie Diary – March 2017 (20)

Chungking Express (Wong Kar-Wai, 1994)

Film Wong Kar-Wai pertama yawlaaaa malu sama pitik. Habis dari dulu nunda meleeee ga jadi-jadi nonton. Yha maap orangnya minder kalo mao nonton film-film karya sutradara jempolan hehhehehehehehe (halah alesan ae). Awalnya agak pusing ya liat gambarnya, trus lama-lama terbiasa. Malah jadi sukak! Soalnya emang suka liat gambar-gambar cahaya, bokeh, blur, gajelas, gitu-gitu lol. As for the plots... Kind of unconventional, no? Ada dua plot gitu dannnn lebih suka yang kedua. Lebih enak dinikmati ajasiii. Mana Faye Wong cakeeep banget, naksir! Cantik parah!!

Spring (Justin Benson & Aaron Scott Moorhead, 2014)

The ending always gets me!!!!!

The Blind Side (John Lee Hancock, 2009)

Nonton ini yaman doeloe sekaleeee.... Kalo ga akhir esempe ya awal esema, and I think back then I watched it with Indonesian subtitle. Anaknya cengeng banget emang, nonton apa aja pasti mimbik-mimbik, nonton ini ya jelazzzz. Parah lah nangis terus, terharu. Yawla.

The Autopsy of Jane Doe (André Øvredal, 2016)

Seru-seru bikin penasaran... Cukup bikin deg-degan, dan sinematografinya okeh. Premisnya pun keren, sukak yang misterius macam gini. Tapi...menjelang akhir agak meh. Like...laaaah kok gitu?? Yawdasih.

Monday 27 March 2017

[Book] The Not-So-Amazing Life of @aMrazing

The Not-So-Amazing Life of @aMrazing The Not-So-Amazing Life of @aMrazing by Alexander Thian
My rating: 3 of 5 stars

Bought this book on a sale for only 10k. Yay for me x)
Anyway... Mungkin sudah ada 6 tahun saya mengikuti Alex di Twitter. Sejak saya masih SMA sampai sekarang, Alex dan tweets-nya masih terasa relevan. His writings are enjoyable, I'm sure of that. And honest. I think that's the most important thing, no? Saya menikmati kisah-kisah yang Alex tuangkan ke dalam buku ini, because through them I get to have a glimpse of yet so many kinds of people I didn't even know existed. In some ways, it taught us to appreciate other people more. To see them through the cover, and to find the true colors behind that.

[Book] Memoir of a So-Called Mom

Memoir of a So-Called Mom Memoir of a So-Called Mom by Poppy D. Chusfani
My rating: 2 of 5 stars

It was kind of entertaining to read. Tapi menurut saya bisa jadi lebih bagus lagi dari ini. Saya banyak setuju dengan opini dan cara berpikir Amelia, dan penulis menggambarkan dengan baik situasi sosial yang bisa dengan mudah saya temui di sekitar saya. It was honest. Agak ikut frustasi juga bacanya, betapa hidup adalah perjalanan yang panjang dan tidak mudah. Saya yakin banyak pembaca yang simpati dan bisa relate dengan kehidupan Amelia. Namun, latar waktu yang seringkali tidak jelas mengurangi keasyikan dalam membacanya, dan cerita yang memberikan kesan seperti monolog panjang untuk saya. I know the title says 'memoir', but still. I got bored after some time. Tetapi saya suka humornya! Kocak dan terasa nyata. I chuckled on some points reading this.

Tuesday 7 March 2017

Apdet ah

*in denial*
*nonton series mele*
HMMM~~

 Awkward (2011-2016)

Tau series ini dari menjelajah TVShow Time wkwkwk. Oiya now I have a TVShow Time account!!! Wooooah ke mane aja baru kenal app ini, baru pake beberapa minggu kayanya. Sangat membantu banget buat yang nonton banyak series, haddeuuh coba pake ini dari dulu, senang sentausa hidup w. Ok, sooo... Seruu sih Awkward inih! Mayan nagih. Teen series sih emaang, tapi ku sangat menikmati. I'm currently on season 2 padahal mulai nonton juga seminggu yang lalu hahahah. Denger sontreknya kok rasanya familiar banget, mirip theme-nya Gravity Falls. Nyari tau deh, eh bener aja composer-nya sama.

Black Mirror (2011-present)

Donlot udah sejak luaaammmmaaaaa.... Tapi ga nonton-nonton. Ketika akhirnya nonton, episot pertama langsung BAAAAJINGAAN UWOPOOO IKIIII.. Aselik, mindfucked. Baru juga ep pertama dah koyo ngono hwkwkwk tentu ku jadi sangat intrigued. Tapi belom catch up semua sisen sih, still on season 2. It's a very very very very fun and entertaining watch for me! xD

Dirk Gently's Holistic Detective Agency (2016-present)

Penasaran karena ada yang ngobrolin di Twitter. Emang tuiter panutanq (I mean, more like the people I follow sih). Ternyata sudah lengkap season 1 keluar, maka langsunglaah~ Diadaptasi dari novel ya? Tapi ku nga baca sih jadi ga bisa bandingin ini itu. Dari mata orang awam seperti aq, ooooh so damn enjoyable!! Punya elemen-elemen yang cukup misterius...bikin penasaran. Kalo ada plot hole aku gatau sih tapi, soalnya nonton ga pake mikir dalem analisis segala tinggal nikmati aja hwkwkwk. Bart Curlish is the true definition of badass sih! Rowdy 3 jugak kok bikin sayang yha... Ada si Osric Chau pulaa, aaa ingin melihat dia dalam lebih banyak scene. Nga sabar nungguin season 2~

Thursday 2 March 2017

Movie Diary – February 2017 (13)

The Edge of Seventeen (Kelly Fremon Craig, 2016)

I liked it a lot! Coming-of-age movies are my holy grail. I mean, akan tetap bisa dinikmati kapan aja, dengan umur berapa aja hahahahah. Dan kalo nonton film macam gini jadi mikir, aaaah coba dulu jaman remaja lebih banyak nonton. Akan sangat sangat sangat membantu melewati masa paling cringey dalam hidup. All in all, this was such a good movie. Looove Hailee Steinfeld in this!

The Village (M. Night Shyamalan, 2004)

Untuk menyambut tayangnya Split neeeh ceritanya... Nonton ulang deeh.

The Visit (M. Night Shyamalan, 2015)

Malah belom nonton yang ini, padahal seru abis. Jump scares ada beberapa, bangsat. Plotnya juga oke, tapi ku sudah pernah membaca cerita dengan premis yang sama di Reddit, so I wasn't that shocked to know the plot twist. Tetap, mantaaap~

Wednesday 1 March 2017

Movie Diary – January 2017 (22)

Ooooh banyak rewatch jugak nih, 9 sendiri~

Fear, Inc. (Vincent Masciale, 2016)

Awww, ketemu Jimmy!! Kangen banget lah sama Raising Hope... It was such a good series! Eniweeei, ceritanya tentang seorang horror movie junkie cowok gitu yang trus nyewa suatu perusahaan yang kerjaannya mewujudkan mimpi buruk customer-nya. Cucok lah yaa, trus si cowok seneng banget lah dikasih begituan, kaya "The Game" gitu sih premisnya mirip dikit. Bikin bertanya-tanya juga ini gimana apa masih cuma dikerjain apa trus jadi serius... Yagitudeh. It was okay.

Captain America: The Winter Soldier (Joe Russo & Anthony Russo, 2014)

I don't like Cap that much.. But I love Bucky lol. It was still fun to watch, though. Trus CGI-nya Cap jaman masih badan kecil juga jauh lebih bagus di siniiii.

Wednesday 15 February 2017

Movie Diary – December 2016 (23)

Butlan Desember masih meneruskan project nonton MCU, trus JAFF, what else... Ooo cukup banyak juga nonton ulang film, total 8 rewatch(s).

Moammar Emka's Jakarta Undercover (Fajar Nugros, 2016)

Film kedua nonton JAFF 2016, nonton sendiri tapi bareng. Nah lho piye. Satu studio sama Dian, Mas Egha (cie waktu belom jadian), Mas Fitro, sama Mas Nasik juga. Eee dan ternyata nobar bareng casts! Baru tau waktu filmnya habis, ternyata mereka pada duduk di depanku. Ada Oka Antara (took a photo with him yay), Nikita Mirzani, Tiara Eve, Ganindra Bimo, sama sutradaranya. Aaww sayang gada Baim Wong. Senengnya JAFF mang kek ngene, nobar bareng casts and crew trus QnA. I mean... It was slightly okay, I guess...? Bagusnya senang nonton film vulgar endonesa di jaman sekarang, meanwhile alur cerita...ngg. Yawdah aja sih. Merasa masih kurang puas.

Salawaku (Pritagita Arianegara, 2016)

Aaaaaaaa yawlaaa suka suka sukaaaa...sinematografinya. Wkwkwkwkwk. Paraah lah kuingin endonesa banyak bikin film cantik kaya gini ke depannya! Ameeen!! As for the story... Kurang smooth at times. Kurang nancep. Mana sontreknya aduh tobat film udah cantik kok tiba-tiba masuk sontrek begitu :(((( Sorry not sorry. Bagusan kalo mungkin instrumental rasa endonesa gitu folk-folk, atau lagu band indie tuh kan banyak yang ena adem cucok ama gambar. Tapi..ya mungkin buat mengakomodasi cerita dramanya ya, idk. Nobar bareng crew filmnya. Thanks sutradara for the very visually beautiful movie! Semoga sakses ke depannya banyak bikin film bagush lagi.

Miss Granny (Hwang Dong-hyuk, 2014)

Tertarik nonton ini udah agak lama dan udah donlot juga (yang ternyata salah, malah donlot remake versi Chinese-nya). Trus baru termotivesyen nonton lagi setelah denger CJ Entertainment disebut-sebut waktu nonton Cado Cado (mereka ngeproduserin Cado Cado or something), dan Miss Granny sempat disebut juga. Nah makin penasaran. It was funny enough, gak garing ato gimana. Trus pas sedihnya ku nangis. Tapi ya emang bagus ternyata, sampe pada nge-remake gitu. Chinese udah ada, trus kapan hari liat trailer versi Thailand-nya. Kalo ga salah denger, bakal di-remake endonesa juga. Trus baca di internet US pun mau bikin. Geeeelak parah. Joss. Mau nonton semua versi aaaah.

Thursday 2 February 2017

Movie Diary – November 2016 (18)

I think this is the month when I decided to finally watch all Marvel movies. Yaaah aku dari dulu ga suka film-film superhero mbuh ngopo, like marai bosen aja gitu. Jadi aku ngga nonton film Marvel, nonton cuma beberapa gituu dari dulu dan ga pernah tertarik untuk nonton yang lain. Sampai akhirnya I met my gurls. Mereka pada penonton Marvel gitu punya cem-ceman sendiri-sendiri and we even named ourselves "Avengers". Tapi tetep sih, awalnya aku belom tertarik nonton gitu. Ngga tau kenapa yah November lalu trus pingin nonton semua muanya biar paham, dan aku ngga bisa kalo nontonnya ngga urut hwekekek jadi cari-cari deh referensi tentang film Marvel dan TV seriesnya. And so I began...

Iron Man (Jon Favreau, 2008)

Udah pernah nonton sebenernya, so looong ago. Dan ga terlalu suka dulu, meh aja. That's why ku tidak meneruskan menonton film Marvel religiously. Tapi supaya total kan yaaa ngulang deh nonton... It was okay. Bagus sih, tapi yaudah. Nga suka si Tony songong abis hwkwkwk.

The Incredible Hulk (Louis Leterrier, 2008)

Ooo jadi awalnya Edward Norton yang jadi Hulk, terus re-cast jadi Mark Ruffalo di "The Avengers". Duluu banget udah juga nonton film yang taun 2003 itu, ternyata nga masuk MCU. Yang ini... Meh banget. Ku mayan susah bertahan nontonnya. Sowrry ibook.